Minggu, 04 November 2012

Anak Bermain Game


Anak hobi main game..,siapa takut!!
Oleh : Kiki Rizky De Budiman
Mahasiswa Pascasarjana FSRD-ITB
(Staf Guru di SMKN 13 Bandung)


Fenomena saat ini, sudah tidak dipungkiri bahwa perkembangan internet sangat begitu pesat. Penggunaan yang tidak sulit  mempermudah bagi setiap orang untuk mempergunakannya. Internet dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti belajar (Wikipedia.com,ilmukomputer.com), mencari informasi (detik.com,vivanews.com), berkomunikasi (facebook,tweater,frendster) atau hanya sekedar mencari kesenangan/hiburan saja (youtube,myspace,game). Pengguna internet meliputi semua kalangan dari mulai anak kecil sampai orang dewasa.
Dalam perkembangannya internet banyak memberikan manfaat yang begitu besar, khususnya dalam bidang pendidikan setiap orang dapat dengan mudah mencari suatu informasi yang dibutuhkannya. Namun disisi lain internetpun menimbulkan banyak kekhawatiran khususnya para orang tua. Fenomena “GAME ONLINE”(game yang terhubung internet)”adalah  salah satu penyebab kekhawatiran itu, bagaimana tidak! seorang anak dapat bermain game online berjam-jam tanpa memikirkan uang jajan untuk makan dan melupakan kewajibannya untuk sekolah dan belajar. Kekhawatiran yang lain dengan bermain game online dapat menghilangkan rasa sosial karena dengan menggunakan media ini seorang anak tidak perlu bertatap muka secara langsung walaupun dalam jumlah interaksi seorang anak yang bermain game secara online lebih banyak dibandingkan dengan melakukan interaksi permainan secara “nyata” langsung. 

Namun,sebetulnya apa yang disebut dengan game?dalam istilah bahasa game biasa diartikan dengan permainan. Dalam bahasa kita orang mengenal perbedaan antara bermain, main atau main-main. Yang satu dianggap baik, positif atau bersifat netral, sedangkan main-main selalu bernada negatif, (kata main sering dianggap negatif juga: main api, main perempuan, main judi dan sebagainya). Permainan adalah suatu perbuatan atau kegiatan sukarela yag dilakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang telah diterima secara sukarela tapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan kesadaran “lain daripada kehidupan sehari-hari”(homo ludens;39).
Melihat pengertian diatas, ketika setiap orang (anak-anak dan dewasa) pengguna internet khususnya game online “permainan yang dilakukan secara online” memahami arti daripada permainan atau game mungkin hal-hal negatif tidak perlu terjadi dan bagi orang tua tidak akan muncul kekhawatiran akan anak-anaknya bermain game.
Jadi game online hanya salah satu jenis dari permainan, dimana sejak dahulu permainan itu sudah ada dan manusia membutuhkan itu. Perlu difahami bahwa game dibuat secara terstruktur sehingga secara tidak langsung membuat user belajar berfikir terstruktur. Jadi untuk para orang tua perlu difahami bahwa manusia perlu permainan termasuk anak-anak dimana pada zaman dahulu sebelum teknologi komputer muncul permainan itu sudah ada contohnya petak umpet,galah asin,benteng-bentengan, gundu yang mungkin para orang tua sekarangpun sering dimarahi ibu dan bapaknya pada waktu dulu karena melakukan permainan “main” terlalu sering sampai lupa waktu. Game online tidak perlu untuk ditakuti karena bagi anak akan memberikan dampak psikologis yang baik jika dia dapat melakukan permainan itu, tugas orang tua harus bisa membimbing,mendampingi atau bahkan ikut bermain didalamnya.
Ketika ada orang tua merasa khawatir dimungkinkan terjadi karena beberapa hal diantaranya (1) tidak menyadari bahwa bermain adalah kebutuhan bagi anak,(2) orangtua tidak mau capek dalam membimbing anak dan memenuhi kebutuhan anak, padahal dibutuhkan niat yang tulus dan usaha yang keras untuk dapat membimbing anak (3)orang tua tidak bisa bermain game atau bahkan komputer sehingga hanya bisa menyalahkan saja.
Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini sudah saatnya para orang tua merubah pola fikir tentang “game” sekaligus terus mencari ilmu agar bisa mengimbangi anak dan membimbingnya sekuat tenaga, sehingga ketika anak senang bermain game,orang tua hanya tinggal bicara”siapa takut!!!”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar